Pendampingan dan Pembimbingan Pembuatan Alat Tes Kemampuan Berpikir Kritis bagi Guru SMP
Abstract
Tuntutan kurikulum 2013 yang berlaku saat ini adalah kemampuan peserta didik dalam mencapai high order thinking skills (HOTS), sementara guru masih mengalami kesulitan dalam pembuatan alat evaluasi berupa instrumen tes. Salah satu kemampuan yang termasuk kemampuan HOTS adalah kemampuan berpikir kritis. Pembuatan alat evaluasi yang memenuhi HOTS merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi guru, begitupun dalam pembuatan instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematis, maupun untuk mata pelajaran lainnya.Permasalahan ini muncul sejak tahun 2017 bahwa pelaksanaan penyelenggaraan UNBK sudah menerapkan ujian tulis dalam bentuk HOTS, keadaan ini menyebabkan peserta didik mengeluh dengan soal yang terlalu sulit dan dipandang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan di kelas, sementara dipihak lain guru juga banyak berhadapan dengan permasalahan pembelajaran, apalagi dalam pembuatan alat evaluasi tes kemampuan berpikir kritis, karena selama ini belum ada pendampingan dan pelatihan dalam pembuatan instrumen tes kemampuan berpikir kritis.
References
Anonim .2006. Undang-Undang Guru dan Dosen. UU RI No. 14 Tahun 2005. Jakarta: Sinar Grafika.
Agus Budi Utomo .2015. Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Guru. Jurnal Journal Of Educational Research and Evaluation, UNNES: Semarang Vol 2, Hal 73.
DRPM. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Kementrian Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi RI. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Edisi XII 2018.
Nurhayati, dkk. 2018. Kesulitan Guru dalam Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam Pembelajaran Biologi Kelas XII di SMA Negeri 2 Gowa. Jurnal Biotek Volume 2 Nomor 1 Juni.
Widyatiningtyas, R., dkk. 2015. The Impact of Problem-Based Learning Approach to Senior High School Students Mathematics Critical Thinking Ability. Indonesian Mathematical Society Journal On Mathematics Education 6 (2), (30-38).