PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMANFAATAN RUANG KAWASAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG
Abstract
Masalah penelitian ini adalah Efektivitas Pemanfaatan Ruang Kawasan Gedebage Kota
Bandung belum berjalan secara optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti
merumuskannya sebagai berikut “Seberapa besar Pengaruh Pengendalian terhadap
Efektivitas Pemanfaatan Ruang Kawasan Gedebage (Studi Pada Dinas
Tata Ruang Kota Bandung)”. Untuk menganalisis masalah yang diteliti, penulis
mengajukan teori pengendalian dari Hasibuan, berdasarkan cara-cara pengendalian yaitu
pengendalian langsung, pengendalian tidak langsung, dan pengendalian berdasarkan
kekecualian. Sedangkan teori Efektivitas digunakan dari Goggin et.al. dalam Soemaryadi
berdasarkan tiga dimensi yaitu prosedural, tujuan/hasil, serta monitoring dan evaluasi.
Adapun hipotesis yang diajukan: “Besarnya pengaruh pengendalian terhadap efektivitas
Pemanfaatan Ruang Kawasan Gedebage Pada Dinas Tata Ruang Kota Bandung ditentukan
oleh dimensi pengendalian langsung, pengendalian tidak langsung, dan pengendalian
berdasarkan kekecualian.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Analisis. Adapun
teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi angket,
wawancara, dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan “simple random
sampling” dengan sasarannya adalah aparatur Dinas Tata Ruang Cipta Karya, aparat
Kecamatan dan masyarakat (KK). Adapun Teknik analisa data dan pengujian hipotesis
menggunakan Koefisien Rank Spearman, uji signifikan, dan koefisien Determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap efektivitas Pemanfaatan Ruang Kawasan Gedebage pada Dinas Tata
Ruang Cipta Karya Kota Bandung. Hasil ini dibuktikan dengan variabel pengaruh
pengendalian oleh Dinas Cipta Karya kota Bandung berdasarkan cara-cara pengendalian
secara keseluruhan berada pada kondisi “cukup baik”. Demikian juga efektivitas
pemanfaatan tata ruang kawasan Gedebage Kota Bandung secara keseluruhan berada pada
kondisi “cukup baik”. Dengan demikian hasil uji statistik memperlihatkan korelasi
(pengaruh) kedua variabel X dan Y adalah “kuat”. Artinya Ho ditolak dan Hi diterima
yang berarti bahwa hipotesis teruji secara empirik.