Koordinasi Pengembangan Objek Wisata Tanjung Duriat Kabupaten Sumedang
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum optimalnya pengembangan objek wisata Tanjung Duriat Kabupaten Sumedang. Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti menemukan berbagai masalah koordinasi yang terjadi diantaranya yaitu seperti kualitas keterampilan dan pengetahuan unit-unit atau organisasi-organisasi yang minim, jarangnya gerak kegiatan yang dilakukan, minimnya komunikasi yang terjalin antara DISPARBUDPORA Perum Perhutani LMDH, dan Investor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koordinasi yang efektif menurut Dann Sugandha (1991:13) yang meliputi unit-unit atau organisasi-organisasi, sumber-sumber (potensi), kesatupaduan, gerak kegiatan, keserasian, arah yang sama (sasaran). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumedang dalam Koordinasi Pengembangan Objek Wisata Tanjung Duriat Kabupaten Sumedang tidak optimal karena bentuk koordinasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga dengan Perum Perhutani adalah koordinasi horizontal interrelated yaitu koordinasi antar badan/instansi beserta unit – unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantung atau mempunyai kaitan secara intern atau ekstern yang levelnya setaraf, belum terjalinnya komunikasi yang baik antara Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumedang dengan instansi-instansi yang bekerjasama dalam Koordinasi Pengembangan Objek Wisata Tanjung Duriat.
Kata kunci: Pengembangan objek wisata, koordinasi, instansi