Pengendalian dalam Penertiban Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pabrik di Kawasan Industri Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung
Studi pada BPLHD Kabupaten Bandung
Abstract
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya Pengendalian BPLHD dalam Penertiban IPAL pabrik di kawasan Industri Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Analisis masalah penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori koordinasi dari Anthony dan Vijay Govindarajan (2005), berdasarkan dimensi dimensi teori pengendalian melalui dimensi pelacak (detector), penilai (assessor), dan umpan balik (effector). Adapun rumusan proposisi sebagai berikut: (1) Pengendalian IPAL oleh BPLHD di Kawasan Industri Majalaya Kabupaten Bandung berlangsung optimal melalui pendekatan proses-proses pengendalian yang terdiri dari pelacak (detector), penilai (assesor), dan umpan balik (effector); dan (2) Faktor-faktor penghambat dalam proses pengendalian IPAL di kawasan Industri Majalaya dapat diatasi oleh BPLHD dengan memenuhi standar baku mutu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui, observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui siklus Reduksi data, Sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Pengujian terhadap data dilakukan melalui uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor penghambat BPLHD dalam mengendalikan penertiban IPAL Kawasan Industri Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, antara lain sebagai berikut ini: Terbatasnya SDM di BPLHD, Minimnya anggaran yang disediakan oleh BPLHD dan keterbatasan alat yang dimiliki BPLD untuk memeriksa hasil pencemaran air limbah industri sehingga belum dapat mengakomodir jumlah pabrik yang tersebar di kawasan industri Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.