Pengalaman Komunikasi Terdiagnosis Bipolar
Studi Fenomenologi pada Mahasiswa di Bandung
Abstract
Penelitian ini berjudul Pengalaman Komunikasi Terdiagnosis Bipolar. Studi fenomenologi pada mahasiswa di Bandung Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengalaman komunikasi sebelum terdiagnosis bipolar dan pengalaman komunikasi sesudah terdiagnosis bipolar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi fenomenologi. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang terdiagnosis bipolar yang ditentukan secara purposif berdasarkan komunikasi antarpribadi. Proses pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, dan pengamatan terhadap informan, sedangkan untuk data penunjang diperoleh melalui studi dokumentasi hasil penelitian sebelumnya, studi literatur lainnya, dan wawancara. Hasil penelitian ini menujukan bahwa pengalaman komunikasi sebelum terdiagnosis bipolar yaitu kecemasan parah, selalu kilas balik masa lalu dan ingatan yang terus-menerus pada peristiwa yang membuat trauma dan belum bisa mengikhlaskan kehilangan orang yang dicintai menyebabkan depresi dan gangguan mental. Pengalaman komunikasi sesudah terdiagnosis bipolar meliputi episode manik yaitu eforia yang berlebihan, produktif dan overthinking di malam hari, sedangkan episode depresif yaitu perasaan sedih yang sangat mendalam dan berlarut-larut, berkhayal, halusinasi dan delusi ingin bunuh diri. Orang dengan gangguan bipolar melakukan pengobatan klinis, terapi dan meditasi, bersyukur dan ikhlas, mencintai diri dan kehidupan.
Kata Kunci: pengalaman komunikasi, terdiagnosis, bipolar, mahasiswa