Antipati Terhadap Perkembangan TIK
Analisis Roland Barthes Terhadap Foto Jurnalistik Demonstrasi Supir Taksi Blue Bird di kompas.com
Abstract
Foto menjadi bagian yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat modern. Foto memiliki banyak fungsi, salah satunya digunakan sebagai media untuk menyampaikan berita. Foto inilah yang disebut sebagai foto jurnalistik. Pada Mei 2016, terjadi peristiwa demonstrasi supir taksi Blue Bird menentang transportasi daring yang adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi di bidang transportasi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengungkapkan bagaimana foto jurnalistik tentang peristiwa demonstrasi supir taksi Blue Bird di kompas.com merepresentasikan antipati terhadap perkembangan TIK dengan menggunakan tiga tahapan pemaknaan yang dimiliki Roland Barthes, yaitu makna denotasi, konotasi, dan mitos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Teknik pengumpulan data berasal dari sumber primer yaitu foto-foto jurnalistik berita demonstrasi supir taksi Blue Bird yang dimuat dalam media daring kompas.com, sedangkan data yang berasal dari sumber sekunder yaitu artikel dan berita demonstrasi supir taksi Blue Bird yang berada di kompas.com serta arsip kepustakaan yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa foto-foto jurnalistik demonstrasi supir taksi Blue Bird merepresentasikan antipati terhadap perkembangan TIK. Sebagian masyarakat Indonesia masih belum siap menerima perkembangan teknologi dan akhirnya memiliki rasa antipati terhadap teknologi dalam bentuk transportasi daring. Dari rasa antipati tersebut, muncullah emosi yang membuat mereka merasa geram dan marah kepada bisnis transportasi daring, yang akhirnya mereka luapkan kepada para pengemudinya. Mereka akhirnya melakukan tindak kekerasan sebagai buah rasa tidak terima tersebut.