MOTIF DAN ORIENTASI POLITIK GENERASI MILENIAL PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA
Abstract
Generasi milenial dianggap apatis untuk berkiprah dalam dunia politik. Namun terdapat partai yang mewadahi sekelompok anak muda yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji motif dan orientasi politik generasi milenial dari PSI. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif politik mereka dianggap sebagai kewajiban mendasar dan kebutuhan integral dalam kehidupannya. Anti korupsi dan anti intoleransi merupakan salah satu motif yang memotivasi mereka untuk terlibat dalam politik praktis dengan gaya baru milenial. Lima tahun PSI berdiri, membuat mereka yakin bahwa milenial saat ini mampu mendobrak antitesa dan pakem-pakem lama dari generasi sebelumnya (baby boomer generation). Politisi dari generasi milenial ini memegang teguh ideologi Pancasila dengan asas nasionalis, yang memiliki nilai dasar perjuangan kebajikan, keragaman, keterbukaan, dan meritokrasi.
References
Abdulsalam, Husein. (2018). Tirto.id; Hai Bro-Sis PSI, Ada yang Bisa Dipelajari dari Perancis dan India. Diakses Tanggal 20 Mei 2019 Pukul 05.20 WIB.
Ardianto, Elvinaro. (2010). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa.
Cappella, J. N., Kim, H. S., & Albarracín, D. (2015). Selection and Transmission Processes for Information in the Emerging Media Environment: Psychological Motives and Message Characteristics. Media Psychology, 18(3), 396–424. doi:10.1080/15213269.2014.941112.
Dahlerup, D., & Freidenvall, L. (2005). “Quota as a ‘Fast Track’ to Equal Representation for Women”. International Feminist Journal of Politics. 7(1): 26-48.
Dewi, Evie Ariadne Shinta. (2017). Political Communication, and Institutionalization, of Democracy. MediaTor, Vol 10 (2), Desember 2017, 133-142.
Duverger, Maurice. (2010). Sosiologi Politik. Jakarta: Grafindo Persada.
Elisabeth, Adriana. (2016). Grand Design Kebijakan Luar Negeri Indonesia (2015 – 2025). LIPI. Buku Obor.
Fosse, Ethan. (2015). Cultural Continuity and the Rise of the Millennials: Generational Trends in Politics, Religion and Economic Values (Kelangsungan Budaya dan Bangkitnya Milenium: Tren Generasi dalam Politik, Agama, dan Nilai-Nilai Ekonomi). ProQuest Dissertations and Theses, 215.
Gilman, Hollie Russon. Stokes, Elizabeth. (2014). The Civic and Political Participation of Millennials (Kewarganegaraan dan Partisipasi Politik Milenial). Millenials Rising, New Amerika, 57-60.
Hanafi, Ridho Imawan. (2018). Kemunculan dan Tantangan Partai Politik Baru Pada Pemilu 2019. Jurnal Penelitian Politik LIPI. Vol.15, No.2, Desember 2018, p. 197-213.
Heryanto, Gun Gun. Rumaru, Shulhan. (2013). Komunikasi Politik sebuah Pengantar. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Indah Budiati, SST, M.Si Dr. Yuni Susianto, S.Si, M.Si Dr. Windhiarso Ponco Adi P, S.Si, M.Eng Sofaria Ayuni, S.Si, MM Henri Asri Reagan, SST, M.Si. Putri Larasaty, SST Nia Setiyawati, SST Aprilia Ira Pratiwi, SST Valent Gigih Saputri, SST. (2018). Statistik Gender Tematik. Profil Generasi Milenial Indonesia. Kerjasama. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Badan Pusat Statistik.
Juditha, Christiany. Darmawan, Eko. (2018). Penggunaan Media Digital dan Partisipasi Politik Generasi Milenial. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. Vol. 22 (2), Desember 2018: 91-105.
Karus Lucius. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia. (2019), Jumlah Caleg Generasi Milenial, parlemenindonesia.org, diakses tgl 07 Juli 2019.
Komalasari, Farida. Ganiarto, Eko. (2019). Determinant Factors Ofindonesian Millennials Revisit Intention. Firm Journal of Management Studies. Vol. 4 No. 2. 177-199.
Kuswarno, Engkus. (2009). Fenomenologi (Fenomena Pengemis Kota Bandung). Bandung: Widya Padjajaran.
Lawson, D & J Garrod. (2002). The Complete A-Z Sociology Handbook. Penguin: Boston
Matto, Elizabeth C. Martin, Kimberly D. (2011). Passing the Torch: Millennials’ Attitudes Towards Civic and Political Engagement (Melewati Obor: Sikap Milenial terhadap Warga Sipil dan Keterlibatan Politik). Center of American Progress.
McNamee, Stephen J. (2004). The Meritocracy Myth. New York: Rowman & Littlefield Publishers.
Nimmo, Dan. (1989). Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek. Bandung: Remadja Karya.
Papacharissi, Z., & Rubin, A. M. (2000). Predictors of Internet use. Journal of Broadcasting & Electronic Media, 44(2), 175–196. doi:10.1207/s15506878jobem4402_2.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Taylor, Paul Keeter, Scott. (2010). Millennials: A Portrait of Generation Next (Milenial: Potret Generasi Selanjutnya). Pew Research Center, 141.
The Charles F. Kettering Foundation. (2001). Students Talk Politics. CIRCLE: (The Center for Information & Research on Civic Learning & Engagement), 1-52.
Utomo, William Putra. 2019, Memahami Perilaku Millenial Indonesia. IDN Research Institute, 94, https://cdn.idntimes.com/content-documents/indonesia-millenial-report-2019-by-idn-times.pdf.
Young, Michael. (2001). Down with Merotocracy. The Guardian.
-------------------. (1958). The Rise of Meritocracy. McGraw Hill: London.
Copyright (c) 2020 Dialektika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.